Meskipun sempat tersendat-sendat dengan pendanaan, dan setelah digodok oleh beberapa warga yang menjadi tim bayangan yang dengan sekuat tenaga dan memutar otak untuk dapat menghasilkan fasum lapbultang yang layak dan memadai dengan dana yang boleh dikata sangat minim pada awalnya.
HANCURKAN !!!!
Sambil menghancurkan lapbultang, beberapa “ahli pertukangan” seperti Pakdhe Paeran dan Pak Seto membuat “kepala-kepala” untuk pengecoran nantinya. Penarikan benang dan membuat tali air serta adukan langsung dikerjakan. Sebenarnya agenda pembuatan kepala cor ini pada hari Jum’at 11 April, tapi berhubung sudah tidak sabar untuk segera menuntaskan proyek dan sudah tersedianya material, akhirnya langsung dilaksanakan.
Setelah kepala cor selesai, agenda selanjutnya menunggu kepala cor kering dulu, juga menunggu sewaan molen untuk mengaduk cor-coran datang, sehingga praktis pada hari Jum’at kegiatan sementara libur. Istirahat.
SIAPKAN ADUKAN !!!!
Nah..pada hari Sabtu, 12 April 2008, dimana sebagian warga banyak yang libur, acara pengecoranpun dilaksanakan sejak pagi hari. Sebagai operator molen, disewalah 2 orang tukang dari orangnya Pakdhe Paeran. Warga secara estafet membawa ember-ember coran. Sementara para ahli pertukangan melakukan “penyidaran” cor-coran sesuai dengan tinggi rendahnya kepala cor-coran yang sebelumnya telah dibuat.
Memang sungguh tak terasa aktifitas pengecoran ini berlangsung hingga waktu telah menunjukkan tengah hari. Waktu untuk segera beristirahat dan mengisi perut, guna menambah energi dan memulihkan tenaga.
Dengan dukungan penuh dari para ibu, maka tersedialah masakan rakyat yaitu nasi, sayur asem, tahu tempe, goring ikan asin , krupuk dan buah semangka untuk disantap.
Dan akhirnya sekitar pukul 4 sore, seluruh area lapangan sudah tertutup dengan cor-coran baru. Finishing cor-coran dikerjakan oleh 2 tukang sewaan.
Setelah didiamkan sekitar 3 hari agar kering, maka tahap pengacian dilakukan oleh tukang yaitu Pak Jon yang selama ini juga menjabat sebagai Security Malam hari dan dibantu dengan beramai-ramai oleh warga.
Tahap selanjutnya setelah pengacian selesai dan kering, adalah pembuatan garis lapangan dan pengecatan dasar lapangan dengan warna hijau.
Setelah pengecatan dasar lapangan warna hijau selesai dan kering, pada siang hari, pas terik-teriknya matahari, adalah waktu yang tepat untuk membuat garis putih lapangan.
Disaat yang bersamaan dengan pengecatan putih, beberapa warga memasang kursi duduk penonton / kursi tunggu dengan pengecoran secara permanen. Kursi penonton ini adalah sumbangan dari salah seorang warga, sementara ada 2 set dengan 6 buah kursi dan diletakkan di dua sisi lapangan dan kursi ini melengkapi tempat duduk cor keramik yang sebelumnya sudah ada sebanyak 3 buah.
Nah pada akhirnya,…selesai sudah mega proyek rehabilitasi fasum ini, semoga warga PBH09 dapat menikmatinya, tidak hanya untuk bulutangkis, tetapi juga senam ibu-ibu paa Minggu sore, juga anak-anak dapat bermain disini. Juga untuk acara-acara kebersamaan lain seperti untuk 17-an.
Dan selanjutnya atas nama tim rehabilitasi fasum lapbultang mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua warga PBH09 yang telah meluangkan waktu,tenaga serta biaya-biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar