Jadinya,pertandingan Ganda Putri Paeran Cup 2008 diundur pada hari Jum’at 25 Juli 2008 dan bergabung menjadi satu jadwal dengan pertandingan Ganda Putra.
GANDA PUTRI
Partai pertama bertanding antara pasangan Bude Paeran / Bik Nur melawan psangan Ibu Yuyun Andi / Ibu Tiwik Tio.
Pertandingan cukup ramai, kedua pasangan berusaha memberikan yang terbaik.
Terlihat sekali pasangan Bude Paeran /Bik Nur ini menguasai jalannya pertandingan. Meski begitu pasangan Ibu Yuyun/Ibu Tiwik tetap memberikan perlawanan yang tangguh dengan pontang-pantingnya Ibu Tiwik membackup pertahanan serangan dibelakang. Pada akhirnya memang pasangan Bude Paeran / Bik Nur memenangkan partai ini.
Selanjutnya partai kedua bertarung pasangan Ibu Agus W / Ibu Yatman melawan Ibu Nandang / Ibu Dirman.
Dipartai ini rasanya kendali permainan berada di tangan pasangan Ibu Agus W / Ibu Yatman, dengan backing tangguhnya Ibu Yatman bermain di garis belakang.
Sementara itu pasangan Ibu Nandang / Ibu Dirman sangat sulit menembus pertahanan Ibu Agus W / Ibu Yatman. Mungkin pasangan Ibu Nandang / Ibu Dirman belum se- “soulmate” dengan pasanan bapaknya (Pak Nandang/Pak Dirman).
Diakhir pertandingan, kemenangan berada di tangan Ibu Agus W / Ibu Yatman.
Partai ketiga dari Ganda Putri ini ditutup dengan tandingnya pasangan Ibu Novi Teguh / Ibu Wilson melawan Ibu Tami Andi / Mbak Sri.
Secara kualitas, partai ini sangat menarik, karena kedua pasangan berimbang kekuatannya dengan perolehan angka yang ketat.
Meski pasangan Ibu Novi / Ibu Wilson baru pertama kali disandingkan, tetapi memberikan perlawanan berat bagi pasangan Ibu Tami / Mabk Sri yang pernah memperkuat tim ganda putri ph09 di tingkat RW.
Pada akhirnya, dengan susah dan berat pasangan Ibu Tami / Mbak Sri ini dapat memenangkan pertandingan.
GANDA PUTRAPertarungan di Ganda Putra kali ini bertarung pasangan gado-gado antara “soto dan bakso” Pak Ranto / Pak Supri melawan pasangan muda belia (“imut-imut ?) Mas Wahyu / Mas Gontho.
Pertarungan kali ini sangat ketat dan ramai, supporter kedua kubu saling menyemangati.
Memang pertahanan dan serangan Mas Gontho sangat merepotkan pasangan gaek Pak Ranto / Pak Supri, yang akhirnya melalui pertarungan sengit, pasangan muda Mas Wahyu / Mas Gontho mengkandaskan impian lawan untuk melaju ke babak selanjutnya.
Partai kedua untuk Ganda Putra, bertanding antara pasangan Mas Amman / Mas Arga melawan pasangan gaek Pak Sentot / Pak Sadeli yang menggantikan posisi Pak Asep Mulyana (yang nantinya berpasangan dengan Sdr. Coki di babak penyisihan Group A).
Dipartai ini, pasangan dadakan Mas Amman / Mas Arga belum dapat mengimbangi permainan yang ditampilkan oleh pasangan Pak Sentot / Pak Sadeli.
Memang, boleh dikata “semakin tua semakin jadi”
Dipartai ini, kemenangan akhirnya berpihak pada pasangan Pak Sentot / Pak Sadeli.