Ini bisa dilihat dengan maraknya aktifitas bulutangkis yang tidak mengenal tempat dan waktu. Dimana saja dan kapan saja, persis seperti iklan sebuah produk minuman.
Soal tempat, emang dimana saja, di gang, di depan rumah, di pinggir jalan, dan lainnya.
Soal waktu, pagi siang sore malam, bahkan sampai dini hari menjelang subuh.
Juga bisa dilihat dari segi pangsa pasar, dimana sangat kentara sekali di hampir semua toko olahraga atau sekedar warung kelontong kelabakan melayani pembeli dadakan mencari raket, entah raket beneran atau sekedar raket mainan yang dulu katanya (kata penjual) sangat susah lakunya. Tapi sekarang,…..hhmmmm…
Dan harganya…juga…..hmmmmmm…..jadi berlipat-lipat.
Kalo dulu harga sepasang raket main-main (ukuran sesuai raket beneran dengan merek abal-abal atau bisa juga mencontek produk raket terkenal ) cuma Rp. 15.000 sepasang, tapi sekarang jangan harap bisa mendapatkannya dengan harga segitu.
Setidaknya sekarang mesti merogoh antara Rp. 25.000, sampai Rp. 30.000-an sebuah.
Nah kalo sepasang, ya…kalikan 2 aja.
Shuttlecock
Setelah raket,…yang tak kalah penting juga adalah bola-nya…yaitu shuttlecock, singkatnya sebut saja “kock” (bener gak nulisanya ?). Sepanjang pengamatan, dulu sebelum heboh demam bultang ini, yang namanya “kock” bekas…setelah dipakai….amat sangat bejibun jumlahnya. Hampir setiap selesai menggelar bultang, jumlah “kock” bekas selalu bertambah. Setelah dikumpulkan bisa mencapai 3 atau 4 slob. Satu slob ini 12. Kadang kalo sampe kebanyakan, malah ditinggal begitu saja di lapangan. Memang sangat berguna sekali “kock” bekas ini, karena biasanya dipakai dulu sebagai pemanasan/tepok-tepokan sebelum main beneran dengan “kock” baru yang harus dibayar seceng per buah untuk bermain ganda.
Tapi sekarang?
Hmmmmmm jangan harap bisa mengumpulkannya dengan mudah.
Saat ini, “kock” bekas ibarat “segenggam emas”.
Pokoknya laris manis. Kadang tidak pernah ada sisa.
Bahkan malah sempat ada guyonan salah satu warga kalo “kock” bekas boleh diambil dengan ganti uang “GOPEK” untuk tambah uang kas bultang. Sekali lagi just kidding.
Mosok tega sampe segitunya, yang pentingkan masyarakat PBH09 maju bulutangkisnya, terutama semangat anak-anak dan ibu-ibunya terus dipupuk dari sekarang.
Bagaimana, siap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar